Selamat Datang di Kampus Putih -Madrasah Darussalam IBS
Ingat Allah di Segala Keadaan: Saat Ujian Hidup Maupun Kebahagiaan Menyapa
Tetaplah ingat Allah di setiap keadaan. Saat tertimpa masalah, kembalilah kepada-Nya. Saat bahagia, perbanyaklah syukur agar nikmat terus bertambah.
BERITA MADRASAH
Aulia Agustini - Media
8/15/20252 min baca


Ketika Masalah Menyapa
Tak ada manusia yang terbebas dari masalah. Allah telah menegaskan dalam Al-Qur'an:
"Dan sungguh, Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah: 155)
Saat beban hidup terasa berat, sering kali hati kita spontan terarah kepada-Nya. Kita berdoa lebih khusyuk, memohon pertolongan-Nya dengan penuh harap. Sungguh, di momen seperti inilah kita merasakan betapa lemahnya diri ini tanpa kekuatan dari Allah.
Masalah bukanlah tanda Allah meninggalkan kita, melainkan undangan untuk lebih dekat kepada-Nya, agar hati kembali jernih dan jiwa kembali teguh.
Ketika Bahagia Menjelma
Namun, ujian tidak hanya datang dalam bentuk kesedihan. Kebahagiaan, kelapangan rezeki, keberhasilan, dan kesehatan juga adalah ujian. Bedanya, ujian ini sering kali membuat manusia lengah.
Kita mudah terjebak dalam rasa puas dan lupa bahwa semua itu datang dari Allah.
Allah mengingatkan:
"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)." (QS. An-Nahl: 53)
Bahagia bukan berarti berhenti berdoa. Justru di saat hati sedang lapang, kita perlu semakin banyak bersyukur, memperbanyak ibadah, dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Karena rasa syukur yang tulus akan membuat nikmat itu bertambah, sebagaimana janji Allah dalam QS. Ibrahim: 7:
"Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu."
Menjaga Hati di Dua Kondisi
Baik saat susah maupun senang, kuncinya sama: ingat Allah.
Saat susah → ingatlah bahwa hanya Allah yang mampu menolong.
Saat senang → ingatlah bahwa semua ini adalah titipan dari-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu baik baginya." (HR. Muslim)
Hidup yang tenang bukan berarti tanpa masalah, melainkan hati yang selalu ingat kepada Allah di segala keadaan.
Maka, ketika badai masalah menerpa, kembalilah kepada-Nya. Saat pelangi kebahagiaan menghiasi, jangan lupakan-Nya. Karena sejatinya, Allah adalah tujuan, bukan hanya tempat persinggahan di kala kita terdesak.***