Selamat Datang di Kampus Putih -Madrasah Darussalam IBS
Jumat dan Seni Bersyukur: Belajar Bahagia dari Hal-Hal Sederhana
Jumat adalah hari yang tepat untuk melatih seni bersyukur. Temukan inspirasi Islami tentang bagaimana menemukan kebahagiaan lewat nikmat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
ARTIKEL/OPINI
Aulia Agustini-Media
8/1/20252 min baca


Mdibs.sch.id - Jumat bukan hanya sekadar hari yang penuh keberkahan, tapi juga bisa menjadi momen terbaik untuk melatih satu sikap hati yang paling mendasar dalam Islam: syukur. Dalam dunia yang serba cepat ini, mudah bagi kita untuk lupa mensyukuri nikmat-nikmat kecil yang sebenarnya luar biasa jika direnungkan. Maka, mari kita gunakan hari Jumat ini untuk sejenak memperlambat langkah dan belajar seni bersyukur.
Syukur Sebagai Fondasi Ketenangan Hidup
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'"
(QS. Ibrahim: 7)
Ayat ini menegaskan bahwa kunci bertambahnya nikmat bukanlah sekadar kerja keras semata, tetapi terletak pada sikap hati yang bersyukur.
Menemukan Nikmat di Hari Jumat
Hari Jumat bisa menjadi “hari latihan” bersyukur dalam banyak hal:
Bangun pagi dengan tubuh sehat.
Sehat adalah nikmat besar. Bisa ikut senam, belajar, dan mengaji dengan semangat merupakan bentuk kasih sayang Allah.Bisa berkumpul dengan teman dan guru.
Lingkungan yang aman dan penuh ilmu adalah nikmat yang jarang disadari oleh banyak orang.Mendengarkan khutbah Jumat.
Momen khutbah bukan hanya rutinitas, tetapi ruang untuk memperbaiki hati dan menambah semangat hidup Islami.
Berikut adalah beberapa cara praktis menumbuhkan syukur, terutama di hari Jumat:
Tulis 3 hal yang kamu syukuri hari ini.
Ucapkan “Alhamdulillah” dengan sadar.
Berbagi dengan sesama.
Jadikan Jumat sebagai “Jurnal Nikmat.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ لاَ يَشْكُرِ النَّاسَ لاَ يَشْكُرِ اللَّهَ
"Barangsiapa tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah."
(HR. Tirmidzi, no. 1954)
Hadis ini mengajarkan bahwa bersyukur bukan hanya kepada Allah, tetapi juga kepada sesama manusia yang menjadi perantara nikmat-Nya.
Syukur Membentuk Karakter Santri yang Rendah Hati
Santri yang bersyukur akan tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati, tidak iri pada orang lain, dan tidak mudah putus asa. Ia memahami bahwa semua rezeki datang dari Allah, dan yang terpenting adalah bagaimana kita menjaganya dengan sikap yang benar.
Jumat, Saatnya Kita Belajar Bahagia
Jumat adalah hari istimewa. Namun keistimewaannya bukan hanya karena pahala yang dilipatgandakan, tetapi juga karena ia menjadi momentum refleksi dan muhasabah diri. Menumbuhkan syukur di hari Jumat bisa menjadi awal dari hidup yang lebih tenteram dan bahagia.
وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
"Dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
(QS. Ali 'Imran: 144)
Jumat ini, mari berhenti sejenak dan ucapkan “Alhamdulillah” dari hati yang paling dalam. Karena bahagia itu sering tersembunyi dalam nikmat-nikmat kecil yang kita syukuri.***
