Selamat Datang di Kampus Putih -Madrasah Darussalam IBS

Renungan Khutbah Jumat: Investasi Takwa dan Hakikat Kemanusiaan sebagai Bekal Menuju Surga

Renungan khutbah Jumat tentang investasi takwa, hakikat kemanusiaan, dan pentingnya mengaktifkan mata, telinga, serta hati untuk mendekat kepada Allah SWT.

ARTIKEL/OPINI

Aulia Agustini - Media

9/26/20251 min baca

  Mdibs.sch.id - Dalam khutbah Jumat kali ini, khatib mengingatkan jamaah bahwa tujuan utama kehidupan manusia bukan sekadar untuk hidup, bekerja, atau menikmati dunia. Hakikat sebenarnya adalah menunaikan perintah Allah SWT dengan penuh kesungguhan, ikhlas, dan kualitas terbaik.

   Ibadah yang dilakukan dengan kesadaran penuh dan hati yang ikhlas akan menjadi investasi terbesar, sebab Allah menjanjikan ganjaran berlipat ganda bagi hamba-Nya yang bertakwa.

Profesi Tertinggi: Menjadi Hamba yang Bertakwa

   Khatib menegaskan bahwa jabatan paling mulia bukanlah gelar duniawi, melainkan profesi takwa. Takwa kepada Allah adalah jabatan tertinggi yang akan menjadi jaminan menuju keindahan surga.

   “Profesi takwa adalah jabatan yang tidak bisa digantikan oleh apapun di dunia ini. Inilah bekal sejati menuju kehidupan abadi di akhirat,” ujar khatib.

Kehilangan Hakikat Kemanusiaan 

    Namun, keprihatinan muncul ketika banyak manusia justru kehilangan hakikat kemanusiaannya. Mereka diberikan mata, telinga, dan hati tetapi tidak digunakan untuk mendekat kepada Allah SWT.

   Allah menegaskan dalam Surah Al-A’raf ayat 179, bahwa orang-orang yang lalai dari fungsi indra dan hati akan disamakan dengan hewan, bahkan lebih sesat.

  • Mereka mendengar, tetapi enggan menerima kebenaran.

  • Mereka melihat, tetapi tidak mengambil pelajaran.

  • Mereka memiliki hati, tetapi tidak tergerak untuk berdzikir.

Optimalisasi Anugerah Indra dan Hati

   Khatib mengajak jamaah untuk menjadikan momentum Jumat sebagai sarana perbaikan. Tiga anugerah utama ini harus dioptimalkan:

  1. Mata: digunakan untuk membaca Al-Qur’an dan menyaksikan kebaikan.

  2. Telinga: mendengar ayat suci, nasihat ulama, dan ilmu yang bermanfaat.

  3. Hati: dijadikan mihrab dzikir yang senantiasa bergetar dan tunduk kepada Sang Pencipta.

Dengan cara ini, seorang Muslim dapat menjaga hakikat kemanusiaannya sekaligus mempersiapkan bekal terbaik menuju akhirat.

Penutup Khutbah Jumat

   Khutbah Jumat ditutup dengan doa dan ajakan untuk terus meningkatkan kualitas ibadah. Investasi takwa adalah bekal paling berharga, sementara menjaga hati, mata, dan telinga merupakan wujud nyata syukur atas nikmat Allah.***